Friday, January 18, 2013

Resensi Film "Shattered Glass"

Kali ini saya mau share tentang resensi sebuah film tentang jurnalistik, sebenarnya saya me-resensi film ini karena ada tugas dari UKM yang saya ikuti,hehe. Jadi sekalian aja saya posting, mungkin aja bermanfaat. ^^ Langsung saja ya..



Resensi Film “Shattered Glass”

Film ini menceritakan tentang perjalanan hidup Stephen Glass ketika menjadi jurnalis di majalah New Republic, majalah penerbangan Air Force One. Stephen Glass termasuk staf jurnalis termuda di majalah yang membahas politik Amerika Serikat itu. Film ini awalnya bercerita tentang kesuksesan karir Stephen Glass, dengan latar di suatu kelas Stephen diperkenalkan oleh seorang pengajar dan menjelaskan tentang perjalanan hidup seorang jurnalis kepada murid-muridnya. 

Di kantor, Stephen sangat pandai mencuri hati dalam memuji rekan-rekannya sehingga membuatnya memiliki banyak teman yang membelanya saat dia berada dalam masalah. Michael Kelly, seorang editor majalah New Republic bertugas untuk memverifikasi data-data pada artikel yang dibuat oleh para jurnalisnya, termasuk artikel Stephen Glass. Dalam salah satu artikel Stephen, terdapat sedikit kesalahan yang diprotes oleh klien mereka yaitu tidak adanya minibar di dalam hotel. Dan saat Michael meminta keterangan pada Stephen, dia mengaku bersalah karena dalam catatanya tidak ada minibar hanya ada botol-botol bir yang berserakan. Michael dapat memakluminya karena itu hanya masalah kecil.

Pada kenyataannya Michael memang kurang tegas dan kurang bagus dalam menyusun berita, dan sesaat setelah rapat rutin penyampaian artikel selesai Marty yaitu bos majalah itu memecat Michael Kelly sang editor. Kemudian dia meminta salah satu jurnalis senior menggantikan posisi Michael sebagai editor yaitu Chuck Lane. Awalnya Chuck masih ragu karena teman-teman jurnalis yang sudah setia pada Michael pasti tidak akan menyukainya tapi setelah dia mempertimbangkan berbagai hal akhirnya dia menyetujuinya. Chuck memang cenderung tegas dan disiplin, walau begitu beberapa jurnalis tetap tidak menyukainya termasuk Stephen, tapi Stephen tetap saja pandai dalam mencari perhatiannya.

Klimaks film ini adalah saat penerbitan artikel Stephen Glass yang berjudul Hack Heaven. Sebelum penerbitan Stephen menceritakan tentang artikel tersebut dalam rapat rutin, dan semua yang hadir menyukai serta menyetujui untuk menerbitkan artikelnya tersebut. Artkel itu sangat bagus dan menarik, bahkan menarik perhatian editor majalah Forbes Digital Tool. Lalu jurnalis majalah Forbes mencoba untuk mencari tahu tentang berita tersebut dari berbagai sumber, dan hasilnya adalah tidak ada fakta dari berita itu yang benar-benar fakta. Kemudian pihak Forbes meminta penjelasan pada majalah New Republic, lalu Chuck meminta penjelasan pada Stephen dengan lengkap tentang semua fakta berita tersebut serta meminta kontak seperti nomor telepon, alamat email, alamat website, dll.

Semua sumber tentang cerita artikel Stephen ada di catatannya, jadi dia pulang dan mengambil catatan itu kemudian menyerahkan nomor telepon perusahaan dalam beritanya yaitu Junk Micronics kepada Chuck. Tapi saat Chuck menghubunginya hanya ada suara mesin penjawab, dan Stephen mengatakan bahwa pihak Jukt akan menelpon Chuck setelah ada waktu karena dia orang yang sangat sibuk. Chuck mempercayainya dan berbagi nomor telepon, alamat email, website Junk kepada majalah Forbes. Forbes merasa curiga karena nomor teleponnya mempunyai kode area Harvard, alamat emailnya palsu, dan websitenya sangat aneh. 

Malam harinya, Chuck ditelpon oleh pihak Junk. Dari suaranya masih tedengar muda dan saat itu dia marah serta dengan segera menutup teleponnya. Chuck mulai merasa curiga dengan semua hal itu, begitu juga dengan majalah Forbes yang sangat ingin  mengulasnya. Keesokan harinya, Forbes mewawancarai Stephen lewat telepon di kantor Chuck. Sampai saat keadaan terdesak Stephen mengaku dia telah dibohongi oleh sumbernya dan marah kepada Chuck karena tidak membelanya. Setelah itu dia bercerita kepada teman-teman rekan jurnalis di ruangannya, mereka memakluminya karena memang ceritanya sangat meyakinkan. 

Chuck kemudian menghubungi editor Forbes dan meminta agar tidak menyiarkan berita kebohongan New Republic buatan Stephen, tapi dia menolak dan tetap akan menerbitkannya secara online. Chuck yang merasa harus melindungi Stephen akhirnya mengajaknya untuk kembali melihat ke tempat yang dia tulis dalam beritanya. Awalnya Stephen menolak tapi karena desakan Chuck dia mau mengantarnya. Sampai di tempat pertemuan Junk, Chuck mulai menyadari kebohongan Stephen karena di tempat pertemuan mengatakan bahwa tempatnya tutup pada hari Minggu sedangkan berita Stephen mengatakan bahwa mereka mengatakan bahwa ada pertemuan disana hari Minggu. Chuck mulai marah pada Stephen, tapi kemudian dia menunjukkan tempat mereka makan malam setelah pertemuan di restoran seberang. Dari sini Chuck mulai meluapkan emosinya karena restoran yang ditunjukkan Stephen hanya buka sampai jam tiga sore, jadi sangat tidak mungkin mereka makan malam disini.
Setelah itu di kantor, Chuck meminta pertimbangan pada temannya apa yang harus dilakukan untuk Stephen. Temannya menyarankan agar menskornya selama dua bulan, kemudian salah satu rekan jurnalis Stephen yang bernama Caitlin meminta agar Chuck tidak memecatnya. Menurutnya Stephen tidak sepenuhnya salah karena dibohongi oleh sumbernya, kemudian Chuck mengerti dan akhirnya dia menskor Stephen selama dua tahun. 

Tiba-tiba di suatu malam, teman sesama jurnalis melepon Chuck bahwa ia akan mengantar Stephen ke keluarganya.Kedian Chuck tahu bahwa Stephen punya kakak di Harvard, perkiraanya orang yang menelpon Chuck dari pihak Junk adalah kakaknya yang berpura-pura menjadi manajer Junk. Chuck langsung menuju kantor malam itu dan disana  dia menemukan Stephen masih bekerja di ruangannya. Chuck mendesaknya agar ia mengatakan hal yang sebenarnya, tapi Stephen masih saja mengelak dan mengatakan dia dibohongi sumbernya. Chuck dengan tegs langsung menyuruhnya keluar dan menyerahkan kunci keamanannya. 

Setelah Stephen keluar, Chuck mengambil beberapa terbitan New Republic dan membaca artikel karya Stephen. Hal yang mengejutkannya adalah semua artikel Stephen tidak masuk akal dan melenceng dari tujuan majalah New Republic. Setelah selesai membaca tiba-tiba Stephen masuk lagi dan menemui Chuck untuk memintanya mengantar ke bandara. Chuck menolak dan memecatnya.
Keesokan harinya, saat Caitlin bertemu Chuck dia marah dan bertanya apa alas an memecat Stephen. Chuck pun merasa marah dan menyuruhnya membaca semua artikel tulisan Stephen yang telah diterbitkan. Mereka bertengkar di lobi, Chuck juga berkata bahwa kebanyakan berita bohong Stephen adalah saat editornya Michael, kemudian Caitlin diam sesaat, lalu Chuck meninggalkannya. Chuck menjadi merasa tertekan karena anak buahnya lebih berpihak pada Stephen dan nama majalah New Republic diujung tanduk karena ulasan majalah Forbes.

Pada hari Senin, yaitu hari rapat rutin diadakan. Semua jurnalis New Republik disana termasuk Marty, kemudian Chuck masuk ruangan itu. Dia tampak terkejut dengan tulisan di mejanya yang berisi permintaan maaf dan pengakuan atas kenohongan Stephen dengan tanda tangan mereka semua dibawahnya. Chuck tertawa dan mengatakan bahwa ini lucu, kemudian mereka semua bertepuk tangan, menunjukkan apresiasi dan dukungan kepada Chuck.
Seiring berjalannya waktu, New Republic menerbitkan artikel permintaan maaf kapada para pembaca karena telah menerbitkan 27 artikel bohong karya Stephen Glass. Sebelumya, Stephen didampingi pengacaranya mengaku bahwa semua yang ditulisnya hanyalah karangan belaka. Ending film ini adalah Stephen yang sedang duduk di depan kelas sendirian, bahwa semua yang dilakukannya di kelas itu hanyalah imajinasinya.


Dari film ini ada beberapa hal yang dapat kita dipelajari :
Seorang jurnalis itu mengejar fakta dan sebelum menerbitkannya fakta-fakta tulisannya harus kuat. Dalam mencari fakta Jurnalis harus mencari dari berbagai sumber terlebih dahulu. Jurnalis juga harus mencatat semua kejadian yang akan ditulisnya sampai hal-hal kecil sedetail mungkin.

Proses terbitnya artikel adalah tulisan diserahkan kepada editor senior, lalu dia mengeditnya di computer can memanggil penulis membuat revisi. Kemudian artikel diserahkan ke bagian pemeriksaan fakta dimana fakta seperti tanggal, tempat, nama, pernyataan diperiksa dan dibenarkan. Lalu diserahkan ke editor copy dimana artikel diteliti kembali lalu diserahkan ke pengacara yang melakukan pembuktian tersendiri. Kemudian bagian produksi membawa dan menatanya dalam kolom dan diketik, lalu kembali dicetak dalam ketas, dikembalikan ke penulis, ke editor copy, ke editor 1 dan 2, ke peneliti fakta. Selama itu pengcara membacanya lagi, mencari fakta yang tidak kuat. Setelah mereka puas, artikel dicetak dan prosesnya dimulai lagi.

Pegawai magang banyak melakukan penelitian fakta. Dalam beberapa artikel khusus, satu-satunya sumber yang ada adalah catatan wartawan itu sendiri.
Seorang editor adalah pemimpin para jurnalis, dia berhak menentukan suatu artikel layak atau tidak, melindungi jurnalisnya, serta berhak memecat seorang jurnalis jika memang tidak dapat bekerja dengan baik.

Berikut beberapa screenshoot filmnya:

Chuck
Stephen


Caitlin




 

No comments:

Post a Comment