Resensi
Film “Shattered Glass”
Film ini menceritakan tentang perjalanan hidup Stephen Glass
ketika menjadi jurnalis di majalah New Republic, majalah penerbangan Air Force
One. Stephen Glass termasuk staf jurnalis termuda di majalah yang membahas
politik Amerika Serikat itu. Film ini awalnya bercerita tentang kesuksesan
karir Stephen Glass, dengan latar di suatu kelas Stephen diperkenalkan oleh
seorang pengajar dan menjelaskan tentang perjalanan hidup seorang jurnalis
kepada murid-muridnya.
Di kantor, Stephen sangat pandai mencuri hati dalam memuji
rekan-rekannya sehingga membuatnya memiliki banyak teman yang membelanya saat
dia berada dalam masalah. Michael Kelly, seorang editor majalah New Republic
bertugas untuk memverifikasi data-data pada artikel yang dibuat oleh para
jurnalisnya, termasuk artikel Stephen Glass. Dalam salah satu artikel Stephen,
terdapat sedikit kesalahan yang diprotes oleh klien mereka yaitu tidak adanya
minibar di dalam hotel. Dan saat Michael meminta keterangan pada Stephen, dia mengaku
bersalah karena dalam catatanya tidak ada minibar hanya ada botol-botol bir
yang berserakan. Michael dapat memakluminya karena itu hanya masalah kecil.
Pada kenyataannya Michael memang kurang tegas dan kurang
bagus dalam menyusun berita, dan sesaat setelah rapat rutin penyampaian artikel
selesai Marty yaitu bos majalah itu memecat Michael Kelly sang editor. Kemudian
dia meminta salah satu jurnalis senior menggantikan posisi Michael sebagai
editor yaitu Chuck Lane. Awalnya Chuck masih ragu karena teman-teman jurnalis
yang sudah setia pada Michael pasti tidak akan menyukainya tapi setelah dia
mempertimbangkan berbagai hal akhirnya dia menyetujuinya. Chuck memang
cenderung tegas dan disiplin, walau begitu beberapa jurnalis tetap tidak
menyukainya termasuk Stephen, tapi Stephen tetap saja pandai dalam mencari
perhatiannya.
Klimaks film ini adalah saat penerbitan artikel Stephen
Glass yang berjudul Hack Heaven. Sebelum penerbitan Stephen menceritakan
tentang artikel tersebut dalam rapat rutin, dan semua yang hadir menyukai serta
menyetujui untuk menerbitkan artikelnya tersebut. Artkel itu sangat bagus dan
menarik, bahkan menarik perhatian editor majalah Forbes Digital Tool. Lalu
jurnalis majalah Forbes mencoba untuk mencari tahu tentang berita tersebut dari
berbagai sumber, dan hasilnya adalah tidak ada fakta dari berita itu yang
benar-benar fakta. Kemudian pihak Forbes meminta penjelasan pada majalah New
Republic, lalu Chuck meminta penjelasan pada Stephen dengan lengkap tentang
semua fakta berita tersebut serta meminta kontak seperti nomor telepon, alamat
email, alamat website, dll.
Semua sumber tentang cerita artikel Stephen ada di catatannya,
jadi dia pulang dan mengambil catatan itu kemudian menyerahkan nomor telepon
perusahaan dalam beritanya yaitu Junk Micronics kepada Chuck. Tapi saat Chuck
menghubunginya hanya ada suara mesin penjawab, dan Stephen mengatakan bahwa
pihak Jukt akan menelpon Chuck setelah ada waktu karena dia orang yang sangat
sibuk. Chuck mempercayainya dan berbagi nomor telepon, alamat email, website
Junk kepada majalah Forbes. Forbes merasa curiga karena nomor teleponnya
mempunyai kode area Harvard, alamat emailnya palsu, dan websitenya sangat aneh.
Malam harinya, Chuck ditelpon oleh pihak Junk. Dari suaranya
masih tedengar muda dan saat itu dia marah serta dengan segera menutup
teleponnya. Chuck mulai merasa curiga dengan semua hal itu, begitu juga dengan
majalah Forbes yang sangat ingin
mengulasnya. Keesokan harinya, Forbes mewawancarai Stephen lewat telepon
di kantor Chuck. Sampai saat keadaan terdesak Stephen mengaku dia telah
dibohongi oleh sumbernya dan marah kepada Chuck karena tidak membelanya. Setelah
itu dia bercerita kepada teman-teman rekan jurnalis di ruangannya, mereka
memakluminya karena memang ceritanya sangat meyakinkan.
Chuck kemudian menghubungi editor Forbes dan meminta agar
tidak menyiarkan berita kebohongan New Republic buatan Stephen, tapi dia
menolak dan tetap akan menerbitkannya secara online. Chuck yang merasa harus
melindungi Stephen akhirnya mengajaknya untuk kembali melihat ke tempat yang
dia tulis dalam beritanya. Awalnya Stephen menolak tapi karena desakan Chuck
dia mau mengantarnya. Sampai di tempat pertemuan Junk, Chuck mulai menyadari
kebohongan Stephen karena di tempat pertemuan mengatakan bahwa tempatnya tutup
pada hari Minggu sedangkan berita Stephen mengatakan bahwa mereka mengatakan
bahwa ada pertemuan disana hari Minggu. Chuck mulai marah pada Stephen, tapi
kemudian dia menunjukkan tempat mereka makan malam setelah pertemuan di
restoran seberang. Dari sini Chuck mulai meluapkan emosinya karena restoran
yang ditunjukkan Stephen hanya buka sampai jam tiga sore, jadi sangat tidak
mungkin mereka makan malam disini.
Setelah itu di kantor, Chuck meminta pertimbangan pada
temannya apa yang harus dilakukan untuk Stephen. Temannya menyarankan agar
menskornya selama dua bulan, kemudian salah satu rekan jurnalis Stephen yang
bernama Caitlin meminta agar Chuck tidak memecatnya. Menurutnya Stephen tidak
sepenuhnya salah karena dibohongi oleh sumbernya, kemudian Chuck mengerti dan
akhirnya dia menskor Stephen selama dua tahun.
Tiba-tiba di suatu malam, teman sesama jurnalis melepon
Chuck bahwa ia akan mengantar Stephen ke keluarganya.Kedian Chuck tahu bahwa
Stephen punya kakak di Harvard, perkiraanya orang yang menelpon Chuck dari
pihak Junk adalah kakaknya yang berpura-pura menjadi manajer Junk. Chuck
langsung menuju kantor malam itu dan disana
dia menemukan Stephen masih bekerja di ruangannya. Chuck mendesaknya
agar ia mengatakan hal yang sebenarnya, tapi Stephen masih saja mengelak dan
mengatakan dia dibohongi sumbernya. Chuck dengan tegs langsung menyuruhnya
keluar dan menyerahkan kunci keamanannya.
Setelah Stephen keluar, Chuck mengambil beberapa terbitan
New Republic dan membaca artikel karya Stephen. Hal yang mengejutkannya adalah
semua artikel Stephen tidak masuk akal dan melenceng dari tujuan majalah New
Republic. Setelah selesai membaca tiba-tiba Stephen masuk lagi dan menemui
Chuck untuk memintanya mengantar ke bandara. Chuck menolak dan memecatnya.
Keesokan harinya, saat Caitlin bertemu Chuck dia marah dan
bertanya apa alas an memecat Stephen. Chuck pun merasa marah dan menyuruhnya
membaca semua artikel tulisan Stephen yang telah diterbitkan. Mereka bertengkar
di lobi, Chuck juga berkata bahwa kebanyakan berita bohong Stephen adalah saat
editornya Michael, kemudian Caitlin diam sesaat, lalu Chuck meninggalkannya.
Chuck menjadi merasa tertekan karena anak buahnya lebih berpihak pada Stephen
dan nama majalah New Republic diujung tanduk karena ulasan majalah Forbes.
Pada hari Senin, yaitu hari rapat rutin diadakan. Semua
jurnalis New Republik disana termasuk Marty, kemudian Chuck masuk ruangan itu.
Dia tampak terkejut dengan tulisan di mejanya yang berisi permintaan maaf dan
pengakuan atas kenohongan Stephen dengan tanda tangan mereka semua dibawahnya.
Chuck tertawa dan mengatakan bahwa ini lucu, kemudian mereka semua bertepuk
tangan, menunjukkan apresiasi dan dukungan kepada Chuck.
Seiring berjalannya waktu, New Republic menerbitkan artikel
permintaan maaf kapada para pembaca karena telah menerbitkan 27 artikel bohong
karya Stephen Glass. Sebelumya, Stephen didampingi pengacaranya mengaku bahwa
semua yang ditulisnya hanyalah karangan belaka. Ending film ini adalah Stephen
yang sedang duduk di depan kelas sendirian, bahwa semua yang dilakukannya di
kelas itu hanyalah imajinasinya.
Dari film ini ada beberapa hal yang dapat kita dipelajari :
Seorang jurnalis itu mengejar fakta dan sebelum
menerbitkannya fakta-fakta tulisannya harus kuat. Dalam mencari fakta Jurnalis
harus mencari dari berbagai sumber terlebih dahulu. Jurnalis juga harus
mencatat semua kejadian yang akan ditulisnya sampai hal-hal kecil sedetail
mungkin.
Proses terbitnya artikel adalah tulisan diserahkan kepada
editor senior, lalu dia mengeditnya di computer can memanggil penulis membuat
revisi. Kemudian artikel diserahkan ke bagian pemeriksaan fakta dimana fakta
seperti tanggal, tempat, nama, pernyataan diperiksa dan dibenarkan. Lalu
diserahkan ke editor copy dimana artikel diteliti kembali lalu diserahkan ke
pengacara yang melakukan pembuktian tersendiri. Kemudian bagian produksi
membawa dan menatanya dalam kolom dan diketik, lalu kembali dicetak dalam ketas,
dikembalikan ke penulis, ke editor copy, ke editor 1 dan 2, ke peneliti fakta.
Selama itu pengcara membacanya lagi, mencari fakta yang tidak kuat. Setelah
mereka puas, artikel dicetak dan prosesnya dimulai lagi.
Pegawai magang banyak melakukan penelitian fakta. Dalam
beberapa artikel khusus, satu-satunya sumber yang ada adalah catatan wartawan
itu sendiri.
Seorang editor adalah pemimpin para jurnalis, dia berhak
menentukan suatu artikel layak atau tidak, melindungi jurnalisnya, serta berhak
memecat seorang jurnalis jika memang tidak dapat bekerja dengan baik.
Berikut beberapa screenshoot filmnya:
Chuck |
Stephen |
Caitlin |
No comments:
Post a Comment