Hai
guys, kali ini I’ll share my experience of recruitment and training process of
PT. Vads. PT. Vads adalah perusahaan outsourcing yang bergerak di bidang call
center. Tau kan call center yg tugasnya nerima telpon (complaint) customer.
Tugas kita tentu saja membantu customer dan menyelesaikan masalah mereka.
Perusahaan ini bekerja sama dengan beberapa perusahaan antara lain provider
(XL,dll), e-commerce (Elevenia,dll), dan perusahaan dibidang lainnya. Salah
satu partner bisnisnya adalah perusahaan Telekom Malaysia, kalo kami
menyingkatnya dengan nama TM 100, maksudnya TM adalah Telekom Malaysia dan 100
adalah nomor yang diketik oleh customer ketika mereka ingin menghubungi call
center TM.
Oke,
Aku mulai dari proses rekrutmen dulu. Karena background saya di Bahasa Inggris,
saya mendaftar untuk menjadi call center TM. Pertama saya tahu PT. Vads dari
teman saya yang mengajk saya untuk melamar pekerjaan disitu, dan kami pun
sepakat untuk mendaftar di hari yang sama agar mendapat jadwal panggilan di
hari yang sama pula. Waktu itu hari Senin sekitar jam 8 saya mendaftar secara
online di websitenya. Disitu tertulis untuk mendaftar juga lewat email, maka
setelah mendaftar di website saya menyiapkan CV dll untuk dikirim ke emailnya.
Belum sempat saya klik kirim, saya sudah mendapat telpon dari Vads yang
menyatakan undangan untuk proses seleksi. Beliau mengingkan saya untuk
mengikuti seleksi di Jogja secepatnya, saya pun meminta agar proses seleksi
dilaksanakan Hari Rabu, dan beliau menyanggupi. Baliau sempat berpesan untuk
menyebarkan lowongan kerja ke banyak orang karena perusahaan sedang membutuhkan
orang sebanyak-banyaknya—waktu itu.
Pada
hari rabu, sesuai undangan kami datang ke kantor PT. Vads yang berada di Jl.
Laksda Adisucipta (depan gerbang kampus UIN) sebelum pukul 8. Kami harus
berjalan menyusuri tangga ke lantai 4 (karena lift mati) dengan proses seleksi
walk in interview. Ada sekitar 10 orang pada saat kami sampai disana, dan tidak
semuanya mendaftar untuk project TM. Jadi proses seleksi berlangsung untuk
Bahasa Indonesia (XL), E-commerce (Elevenia), dan Bahasa Inggris (Telekom
Malaysia).
Setelah
mengisi form data diri, kami dipersilahkan masuk di ruangan komputer dan
diberikan penjelasan mengenai gambaran pekerjaan oleh Mbak Wulan. Hampir
semuanya memiliki pekerjaan yang sama yaitu menerima telepon customer, bedanya
ada shif jam kerja dan gaji. Gajinya berbeda karena perusahaannya pun berbeda.
Untuk Bahasa Inggris jam kerja 9 jam 5 hari kerja dan tidak ada shift malam.
Paling malam untuk yang Bahasa Inggris adalah jam 9 malam, sedangkan untuk yang
lain shift bisa kapan saja 24 jam. Untuk gajinya, call center Inggris yang
paling besar diantara yang lain, keahlian berbahasa inggris diperlukan disini.
Tes
seleksi PT Vads untuk project TM
1.
Kecepatan Mengetik
Semua
pelamar (Inggris, Indonesia, E-commerce) disuruh mengetik di teks yang tersedia
dalam aplikasi sesuai dengan pengaturan bahasa masing-masing. Yang dinilai
adalah kecepatan dan keakuratan dalam mengetik. Kalo ini menurut saya practice
makes perfect, soalnya kalo orang sudah biasa mengetik pasti bisa lolos dengan
mudah. Untuk mereka yang belum bisa mengetik dengan cepat sesuai batas nilai,
diberi kesempatan untuk mengulang selama 3 kali. Setau saya dalam tahap ini
semuanya lulus walaupun harus mengulang sampai tiga kali.
2.
Interview dengan HRD
Kami
kemudian dikumpulkan berdasarkan lamaran. Angkatan saya dulu ada 5 orang yang
mendaftar sebagai call center TM dan kami dibawa ke suatu ruangan. Kami
ditanyai satu per satu untuk perkenalan diri dan motivasi kami untuk bergabung
di PT. Vads ini. Selanjutnya kami dibagi 2 kelompok masing-masing ada 2 dan 3
orang untuk berdebat pro dan kontra suatu isu. Saat itu kami harus berdebat pro
dan kontra tentang Ahok yang dianggap menistakan agama. Seletah semuanya cukup
menghangat, HRD pun menghentikan kami dan memberikan kami tips dan arahan.
Tentunya semua percakapak tadi menggunakan Bahasa Inggris, tapi masih toleransi
pake Bahasa Indonesia juga. Selain itu kita juga ditanyai seputar pengetahuan
kita tentang IT, misalnya kepanjangan singkatan USB, apa perbedaan internet dan
ethernet, modem dll.
3.
Tes TOEFL
Setelah
kita menunggu kita disuruh mengerjakan soal TOEFL (tapi sebenarnya TOEIC), dan
waktu itu kita tidak diawasi, bahkan soal listening kami sendiri yang harus
mengatur play nya. Jadi tidak ada batas waktu pengerjaan. Tapi saat jam
istirahat 12-1 kita disuruh istirahat untuk makan siang dulu soalnya nanti
tesnya sampai sore.
4.
Psikotest
Setelah
menunggu cukup lama setelah selesai mengerjakan TOEFL, kami disuruh mengerjakan
soal psikotest, antara lain krapelin, mengurutkan gambar, pola, dll. Menurut
saya tidak terlalu sulit sih, yang penting saat mengerjakan krapelin kita
stabil.
5.
Interview Manager
Kami
berlima dibagi 2 lagi, 3 orang dan 2 orang masuk ke ruangan berbeda untuk
diwawancarai oleh 2 orang interviewer. Semuanya full english dengan pertanyaan
seputar diri kita, motivasi, kesehatan kita, seputar IT dan kita juga disuruh
diskusi. Kita dilihat dari kemampuan bahasa inggris dan juga logatnya.
Setelah
selesai semua tes, sekitar jam 3.30, kita disuruh menunggu oleh HRD, dan
ternyata langsung diumumkan sore itu juga bahwa kami 4 orang lolos dan salah
satu dari kami dinyatakan tidak lolos karena bahasa inggrisnya kurang bagus.
Tapi HRD bilang kalau itu tidak menutup kemungkinan baginya untuk mengikuti
proses seleksi lagi setelah meningkatkan Bahasa Inggrisnya. Bagi kami yang
lolos harus menunggu sekitar 2 minggu untuk panggilan mulai training yang akan
berlangsung selama 28 hari.
Selama
2 minggu kita menunggu tapi tak ada kabar dari Vads, dan akhirnya setelah 3
minggu barulah kami mendapat jadwal untuk mulai training di Jogja. Kantor TM
ada di lantai 2, termasuk kami anak training juga mengikuti proses training
disana. Pada dasarnya training mempersiapkan kita membantu customer yang
mengalami masalah dengan telepon atau internet mereka, jadi kita harus
mempelajari ilmu tentang teknik cara kerja telepon dan modemnya TM.
Hari
pertama kami masih santai mempelajari budaya Malaysia, Bahasa Malaysia dan
banyak hal tentang Telekom Malaysia. Pada hari berikutnya kita belajar cara
menjawab panggilan telepon yang tentu semuanya ada SOPnya. Dan semakin hari
kita mempelajari bidang teknis telepon dan modem dari exchange sampai ke rumah
customer. Mungkin sedikit berat bagi lulusan non-IT, tapi kita semua memiliki
troubleshooting step. Jadi setiap masalah customer bisa kita akses di website
TM dan cari tahu bagaimana solusi untuk menyelesaikannya, dan tentunya kita
harus memandu customer berdasarkan langkah-langkah tersebut.
Setiap
angkatan suatu batch terdiri kurang dari 25 orang. Kebanyakan berasal dari
jurusan Inggris, but it doesn’t gruarantee our English skill, so most of them
can speak English well. I really miss the class n all them :’D
Pengalaman training nya cuman dijelasin dikit. Kalau recruitment malah banyak. Tapi bagus lah mungkin diganti judulnya aja Hehe
ReplyDeleteApakah semua yang mengikuti training lulus? Atau berapa yang di ambil?
ReplyDeleteApakah semua yang mengikuti training lulus? Atau berapa yang di ambil?
ReplyDelete