Ohayoo, minna-san..
Sekarang saya akan share lagi tentang pengalaman kemoterapiyang harus dijalani ibu saya. Tapi postingan kali ini lebih mengacu kepada
biaya kemoterapi, karena sebelumnya saya browsing” ndak nemu tulisan yang
menyuguhkan tentang kejelasan biaya kemoterapi. Jadi mungkin tulisan saya dapat
dijadikan referensi bagi readers yang ingin menetahui biaya pengobatan
kemoterapi. Apalagi sekarang lagi gempar-gemparnya BPJS yang mulai diberlakukan
sejak 1 Januari 2014 yang mempengaruhi harga pengobatan.
Sebelumnya saya ingin menginformasikan dulu kalau ibu saya
menjalani kemoterapi di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Moewardi Surakarta, Jawa
Tengah. Jadi mungkin saja ada perbedaan harga dengan rumah sakit yang lain.
Untuk kemo, ibu saya harus opname di rumah sakit, jadi biaya yang dibayar bukan
hanya obat kemoterapi tapi akumulasi dari seluruh biaya perawatan dan kamar di
rumah sakit. Selain itu keluarga saya menggunakan askes PNS, jadi misal
golongannya 4 maka rawat inapnya di paviliun cendana ruang VIP B gratis, jika
golongan 3 maka ruangnya kelas 1.
Pada tanggal 20 Januari 2014 kemarin ibu saya berangkat ke
Solo untuk menjalani kemo ke 6, atau bisa dibilang kemo terakhir. Tapi saat
saya duduk di ruang tunggu saya mendengar desas-desus bahwa ada seorang pasien
yang akan menjalani kemo terpaksa batal karena diberitahukan bahwa sejak
diberlakukannya BPJS ini biaya kemoterapi menjadi mahal. Biasanya dia menjalani
kemo yang seharga 20 juta hanya membayar sekitar 4 juta, namun kali ini dia
harus membayar 15 juta karena BPJS hanya memotong 5juta. Berita tersebut
langsung membuat saya tersentak sebagai anggota keluarga yang akan menjalani
kemoterapi. Sayangnya saat kami ingin mengorek informasi lebih lanjut, penyebar
berita tidak tahu secara pasti karena dia hanya mendengarnya sekilas saja.
Memang ada perbedaan perlakuan setelah BPJS di aplikasikan
dalam rumah sakit. Contohnya saat mangambil resep obat, tiba-tiba pihak
keluarga disuruh untuk datang ke apotek rumah sakit dan menandatangani
persetujuan harga obat. Saat itu obat kemoterapi ibu saya mencapai angka 17
juta. Perbedaan lainnya adalah kit tidak bisa mengetahui perkiraan bayar
pengobatan. Biasanya saat pengobatan masih berlangsung kita dapat bertanya
kepada suster atau bagian kasir mengenai perkiraan harga, tapi sekarang mereka
tidak tahu berapa pembayaran maupun jaminannya. Katanya biaya dapat diketahui
setelah pasien diperbolehkan pulang, kemudian mengenai harga, pihak BPJS akan berunding
mengenai total potongan.Hal seperti ini tentunya membuat anggota keluarga
pasien cemas karena tidak dapat mempersiapkan berapa uang yang harus
dibayarkan.
Untuk yang biaya kemo sebelum ada BPJS memang berbeda. Saya
ambil contoh kemo ke 2 total biayanya adalah 4.500.000 tapi mendapat jaminan
2.100.000, jadi kami hanya membayar 1.900.000. Jadi obatnya gratis karena masuk askes, kami hanya membayar biaya
perawatan dan ruang serta obat-obat lainnya. Harga obat kemoterapi pada 3 kemo pertama adalah 1,5 juta, sedangkan harga 3 obat kemo terakhir adalah 15 juta.
Oke langsung saja, akan saya perlihatkan rincian biayanya.
Gambar berikut adalah biaya kemoterapi ke 5 yang masih menggunkana askes dan
biaya kemo ke 6 yang menggunakan BPJS. Dalam hal obat dan perawatan keduanya
sama.
kemo ke 5 (Askes) |
kemo ke 6 (BPJS)
Jadi
kesimpulannya adalah BPJS memberi potongan biaya lebih banyak daripada Askes
yang kami pakai sebelumnya. Bahkan banyak pengguna BPJS yang mendapatkan bukti
pembayaran 0. Artinya banyak pasien yang mendapat perawatan gratis... Saat saya
membayar biaya pengobatan ibu saya, saya mendapati 5 pasien yang akunnya
tertulis harus membayar Rp. 0,-
Baiklah,
saya rasa sekian pengalaman yang saya ketahui tentang biaya kemoterapi, baca
juga pengalaman saya tentang kemoterapi.
Semoga info yang saya bagikan dapat berguna bagi pembaca.
Sankyu..
|
No comments:
Post a Comment