Kamar VIP A Rs.Moewardi |
Kali ini saya akan
share pengalaman yang saya lalui tentang kemoterapi. Bukan saya yang harus menjalani kemo, melainkan
ibu saya. Dia harus menjalani kemoterapi selama 6 kali dalam waktu 6 bulan. Jadi
tiap bulan harus menjalani kemo, selisih waktu setiap kemo adalah 21 hari (3 minggu). Kemoterapi sendiri adalah sebuah pengobatan dengan cara dimasukkanya obat kimia ke dalam tubuh melalui infus, obat atau suntik, hal ini merupakan prosedur yang
harus dilalui oleh penderita kanker. Menurut dokter ibu saya, ada tiga cara pengobatan kanker, yaitu operasi, kemoterapi, dan radioterapi. Biasanya penderita kanker menjalani kemoterapi sampai waktu yang ditentukan, baru setelah itu menjalani radioterapi yang menurut suster paling sedikit 25 kali.
Dalam kasus ini sebenarnya ibu saya terkena tumor rongga hidung. Namun karena tumornya ganas jadi para ahli menyebutnya kanker. Setelah itu kami sekeluarga
harus bolak balik rumah sakit untuk menjalani pengobatan yang disebut kemoterapi.
Namun kemoterapi tidak dapat langsung dilaksanakan, kita harus melihat hasil tes
darah dulu. Dari situ dapat kita ketahui bebepara poin yang dipakai untuk mempertimbangkan
apakah penderita akan segera di kemo atau menunggu lagi. Beberapa poin dalam darah yang dapat dilihat
dari hasil tes adalah pemeriksaan hematologi yang terdiri dari hemoglobin, hematokrit,
leukosit, trombosit,eritrosit. Lalu dari pemeriksaan kimia klinik ada hlukosa darah
sewaktu, SGOT, SGPT, albumin, creatinine, ureum dan dari pemeriksaan elekrtolit
ada natrium darah, kalium darah, calsium ion.
Setelah bolak balik
rumah sakit sekitar satu minggu, barulah kemo boleh dilaksanakan. Kebetulan ibu
saya memilih untuk kemo di rumah sakit umum dr.moewardi solo. Kemo pertama berlangsung
selama 3 hari. Pada hari pertama, karena belum bertemu dokter maka ibu hanya diberi
infus biasa. Kemudian pada hari kedua setelah dokter masuk dan memeriksa, kemo pun
dimulai. Kemo ini dilaksanakan dengan cara dimasukkannya bahan kimia lewat infus,
hampir seperti infus biasa tapi jenis obatnya beragam. Waktu kemo pertama ada 3 botol
infus dengan ukuran kecil yang ditutup dengan plastik hitam, karena jika infus dilihat
terlalu lama maka akan terasa perih di mata. Lalu setiap infus obat kemo selalu
disisipi oleh infus biasa dengan dosis tertentu. Setelah obat kemo selesai dilanjut
dengan infus lagi, kebanyakan perawat menyebutnya digrojog.
Namun setelah berlangsung benerapa waktu, tumor ibu saya tummbuh lagi. Jadi kita harus mengikuti prosedur kemo yaitu dilaksanakan selama 6 kali. Kata dokter, ada 2 paket. Yang paket pertama ada 3 kemo dengan 3 jenis infus, kemudian 3 kemo berikutnya obat bervariasi.
Mengenai obat kemo, pada 3 kemo pertama obatnya masih infus ringan, karena harga obatnya sekitar 4 juta-an. Tapi pada 3 kemo berikutnya (kemo ke 4,5,6) harga obatnya mencapai belasan juta, bahkan yang terakhir sampai 21 juta. Untuk obat kemo yang ke 6 ada Haloxan 6500mg, Uromitexan 700mg, Cyclotafamid 100mg, Doxonbisin 80mg, Vinistin 1,8 mg. Mungkin ada kesalahan dalam penulisan obat karena tulisan dokter memang sulit dibaca, hehe.
Mengenai harga kemoterapi, karena keluarga saya pake
askes maka biaya yang dibayar dapat dibilang dapat dijangkau. Biasanya bervariasi, pada 3 kemo pertama berkisar sekitar 2 juta. Sedangkan 3 kemo selanjutnya sekitar 4 juta-an.
askes maka biaya yang dibayar dapat dibilang dapat dijangkau. Biasanya bervariasi, pada 3 kemo pertama berkisar sekitar 2 juta. Sedangkan 3 kemo selanjutnya sekitar 4 juta-an.
obat kemo |
No comments:
Post a Comment