Saturday, September 8, 2018

Pengalaman Tambal Gigi di Jakarta Smile Plaza Semanggi

Haloo..long time no post :)

Recently aku lagi sibuk dengan kerjaan, jadi belum sempet updates apapun dan ini bakal jadi postinganku pertama kali setelah aku bekerja di Jakarta selama kurang lebih 8 bulan.

Resepsionis depan Jakarta Smile - Plaza Semanggi

So, kali ini mau share pengalamanku saat tiba-tiba gigiku nyeri sampai aku berobat ke dokter gigi di Jakarta Smile. Ceritanya bermula di suatu pagi yang cerah, aku bangun tidur dan tiba-tiba gigiku ngilu. Sakit banget dan nyeri gitu rasanya. Mungkin kuceritain dulu kondisi gigiku ya. Jadi gigi gerahamku bagian kiri bawah itu berlubang udah sekitar 4 tahun lalu. Pada saat itu sudah ditambal tapi tambalannya hilang pas makan entah apa hahah, dan karena nggak sakit jadi ya kubiarin aja. Nah ternyata lubang di gigi ini tumbuh semacam daging yang sebenernya dia nggak sakit kalo diapa-apain. Karena nggak sakit, aku biarin aja deh. To sum up, kondisi gigiku saat sakit adalah gigi geraham berlubang dan tumbuh semacam daging di lubangnya itu.

Pipi bengkak karena sakit gigi

Pada saat sakit ini, pipiku sebelah kiri bawah juga otomatis ikut menggembung. Akhirnya pipi yang udah tembem jadi tambah bengkak deh huuhu. Karena suatu alasan aku belum bisa berobat ke dokter gigi dan memutuskan untuk membeli obat penghilang rasa nyeri di gigi. Pergilah aku ke apotek k*mia f*rma dan nanya sama apoteker kira-kira apa obat yang pas untuk mengobati rasa ini :(
Mbak apoteker langsung deh ngasih obat yang namanya Cataflam. Obat ini memang khusus untuk menghilangkan rasa sakit gigi katanya, dan sempet cerita ke mbak nya soal kondisi gigiku, lalu mbak nya langsung setuju kalo ini obat yang tepat. Di tempatku beli, satunya seharga tujuh ribu, tapi cukup worth it karena dalam hitungan sekitar 15 menit nyeri gigi mereda.

Dua hari setelah sakit gigi tepatnya di hari minggu di awal bulan September 2018, aku memutuskan untuk pergi ke dokter gigi di daerah Jakarta Pusat, tapi apa daya yang ternyata rumah sakit maupun klinik pada tutup di hari Minggu. Kemudian aku iseng browsing dan nemu klinik gigi di Jakarta Smile bertempat di Plaza Semanggi lantai 1. Karena tempatnya yang nggak jauh dari lokasiku saat ini, aku langsung deh siang itu meluncur kesana dengan harapan gigiku segera sembuh.

Kesan pertama masuk ada perasaan takut kalau harganya mahal karena bertempat di mall yang mana pasti bayar sewanya juga lebih mahal. Tapi karena gak rela untuk sick leave esok hari, aku tetap memutuskan untuk berobat di hati itu. Setelah mengisi form pendaftaran, aku berbincang sebentar dengan mbak resepsionis. Dia bilang kalo mau konsultasi dulu bayar 125ribu tapi kalau langsung tidakan nanti konsultasi gratis. Untuk tindakannya sendiri tergantung dari bagaimana kondisi gigi.


Setelah menunggu sekitar 10 menit, akhirnya aku dipersilahkan masuk dan langsung disuruh duduk di kursi panas. Dokter yang melihat kondisiku terbilang cukup ahli jika dilihat dari cara dia menjelaskan akar permasalahan beserta solusinya. Yang dia rekomendasikan adalah mempertahankan gigi yang berlubang ini, kemudian gusi yang masuk ke lubang gigi diambil lalu lubangnya ditambal dengan tambal sementara kemudian kembali kesini lagi minggu depan untuk tambal permanen. Saat aku tanya kira-kira berapa biaya yang dibutuhkan, dia menjawab hari ini 500 ribu dan minggu depan 500 ribu. Setelah tanya beberapa hal dan memikirkannya matang-matang, aku kemudian meng iyakan proses yang memakan waktu sekitar 30 menit ini.

Hal pertama dari proses ini adalah dibius, jadi gusi di area gigi yang sakit disuntik terlebih dahulu agar proses selanjutnya tidak sakit. Dibandingkan dengan semua proses yang dijalani, ini merupakan proses yang cukup 'terasa'. Tapi sebaiknya kita jangan tegang dan rileks saja, rasanya seperti disuntik biasa, bedanya ini gusi yang disuntik. Waktu itu gigiku disuntik dua kali, pertama di gusi bagian luar dan kedua ke gusi bagian dalam. Setelah itu dalam beberapa detik, seluruh mulut sebelah kiri mati rasa, dan proses selanjutnya pun dimulai.

Ada satu dokter dan dua perawat yang handle proses ini, dan terbilang cukup gesit dan cepat prosesnya. Dalam setiap proses, dokter memberikan penjelasan tentang apa yang sedang dia dan tim lakukan. Setelah dibius proses berikutnya adalah mengambil gusi yang ada di dalam gigi berlubang. Prosesnya cukup cepat dan tidak terasa apa-apa karena memang dibuat mati rasa. Setelah itu mungkin prosesnya merapikan beberapa bagian gigi, seperti dibor gitu lalu ditambal.

Obat setelah proses tambal gigi
Setelah semua proses selesai, satu hal yang pasti adalah mulut tebal sebelah, sehingga gak bisa ngomong dengan bener, kumur juga gak bisa bener. Bahkan waktu itu aku nanya sesuatu ke perawat, tapi kalimat yang keluar dari mulut tidak bisa dikenali sama sekali wkkw kocak. Setelah beberapa menit aku udah mulai bisa ngomong (walaupun belum sepenuhnya bener), terus nanya sama dokter kapan pipinya kempes, dia bilang kalau nanti dikasih obat dan pipi bisa kempes dalam waktu 3 hari. Obat yang diberikan adalah Amoxicilin dan Renadinac untuk menghilangkan rasa nyeri sakit gigi.

Lalu aku pun dipersilahkan untuk keluar dan memproses pembayaran, dan ternyata semua proses tadi harus merogoh dompet satu juta. Lebih tepatnya 1.025.000, rinciannya 500 rb untuk tambal gigi, 400 rb untuk mengambil gusi yang nyempil, 100 rb biaya obat dan 25 rb biaya administrasi. Agak kaget pada awalnya karena kupikir semua proses hari ini butuh biaya 500 ribu, tapi ternyata 500 ribu itu cuman untuk tambal gigi nya saja.

Aku gak ngerti juga sih ini harga yang wajar atau mahal, karena setelah proses hari ini aku masih ada proses kedua yaitu tambal permanen yang saat aku nanya mbak perawat bilang kalau nanti juga habis sekitar satu juta-an. Jadi seluruh prosesnya takes about two million.

Sebagai review hasilnya, aku ceritain juga ya setelah dari Jakarta Smile. Mumpung masih di mall, aku pun menyempatkan diri untuk ke Gramed sambil liat-liat buku, setelah setengah jam berlalu gigi ku perlahan mulai terasa lagi sakitnya. Aku pun langsung minum dua obat yang diberikan tadi, tapi rasa sakitnya makin lama makin terasa, bahkan aku sempet beberapa kali nahan nangis saking sakitnya. Tapi setelah sekitar dua jam kemudian, perlahan mulai tidak sakit lagi dan bisa ngobrol serta makan, tapi masih tetep kerasa sih kalo dibuat ngunyah huhu.

Hari-hari berikutnya adalah masa pemulihan, selama minum obat secara rutin gigi nggak akan terasa sakit atau nyeri. Kabar baiknya adalah pipi bengkakku mulai kembali normal di hari ketiga, tapi kabar buruknya area sekitar gigi yang abis ditambal ini mulai sariawan dan dia muncul di beberapa tempat yang bikin gak nyaman banget pokoknya. Tapi setelah sekitar 5 hari kemudian, semua rasa nyeri, sakit, pipi bengkak dan sariawan sudah hilang, sekarang saatnya untuk tambal permanen. Semoga proses ini juga gak sakit yach..

Terima kasih sudah berkenan membaca pengalamanku saat berobat dengan kasus gigi berlubang. Semoga memberikan referensi ^ ^.

No comments:

Post a Comment